(Esai No. 1) Mission/Purpose
Definisi
Menjalani panggilan hidup sebagai pelatih ahli yang
memberi dampak positif secara luas bagi pimpinan sekolah sehingga terjadi
proses transformasi yang menunjukkan kemajuan positif baik bagi pimpinan
sekolah (Kepala Sekolah, Pengawas, Penilik, Guru) maupun lingkungan sekitar
Kurang memenuhi Persyaratan |
|
Memenuhi persyaratan |
|
Melebihi persyaratan |
1.Memiliki tujuan hidup yang berdampak secara personal dan berasal
dari eksternal, bersifat konseptual, belum berwujud panggilan untuk melayani
sebagai pelatih ahli (Ingin menjadi pelatih ahli karena senang bekerja di
sekolah; Ingin menjadi pelatih ahli karena berasal dari keluarga guru; Ingin
menjadi pelatih ahli karena suka berpetualang ke berbagai tempat.) 2.Tidak memiliki kelebihan atau kelebihan yang dimiliki tidak relevan
dengan tujuan hidup individu (Kondisi fisik yang prima menjadi kelebihan agar
dapat menjadi pelatih ahli; Saya memiliki IPK yang tinggi; Saya putra daerah
yang berprestasi; Saya mendapatkan beasiswa.) |
|
1.Memiliki panggilan (untuk melayani sebagai pelatih ahli) untuk
berkontribusi dan mewujudkannya dalam tindakan konkrit (pelatih ahli bersedia
meluangkan waktu setelah jam kerja untuk membantu pimpinan sekolah yang
kesulitan, pelatih ahli menambah wawasan baru yang dimanfaatkan untuk
membantu pimpinan sekolah.) 2.Memiliki kelebihan diri yang menunjang sebagai pelatih ahli
(Memiliki kemampuan mengelola program sehingga sekolah yang dibantunya dapat
mengikuti perencanaan yang dibuat, Saya Memiliki sifat sabar menghadapi
berbagai karakter orang sehingga memudahkan kerjasama.) |
|
1. Memiliki panggilan (untuk melayani sebagai pelatih ahli) untuk
berkontribusi terhadap cakupan yang lebih luas dan menurunkan tujuan tersebut
dalam tindakan yang lebih konkrit (Pelatih ahli membuat program pengembangan
kompetensi guru dengan melibatkan pimpinan sekolah, dinas pendidikan dan
organisasi guru, Pelatih ahli membuat program pembelajaran gratis bagi
guru-guru yang memiliki keterbatasan untuk mewujudkan motivasinya dalam
mencerdaskan anak bangsa, Pelatih ahli membuat program mentoring untuk para
guru sehingga dapat mewujudkan motivasinya dalam rangka pemerataan kemampuan
guru. 2.Memiliki kelebihan diri yang sesuai dan mengaitkannya dengan upaya
memperbaharui cara-cara pengelolaan sekolah yang berdampak lebih positif
(Memiliki sifat yang empatik dan kesabaran yang tinggi sehingga dapat
mengelola berbagai pemangku kepentingan dengan memperhatikan kebutuhan
masing-masing murid; Saya memiliki pengalaman aktif dalam organisasi dan saya
punya pengalaman menghadapi pihak-pihak yang beragam sehingga akan mudah bagi
saya untuk berinteraksi dengan dinas pendidikan, guru, orang tua, dsb.) |
(Esai No. 1) Resilience
Definisi
Sebagai pelatih ahli yang terus berupaya, fokus, dan positif saat
mencapai tujuan yang ingin dicapai, serta bangkit kembali saat menghadapi
kegagalan mencapai tujuan
Kurang memenuhi Persyaratan |
|
Memenuhi persyaratan |
|
Melebihi persyaratan |
ü 1.Kehilangan ketenangan dan motivasi saat menghadapi hambatan dalam
menjalani tugas sebagai pelatih ahli. (Pelatih ahli merasa lelah ü ü 2.mendampingi pimpinan sekolah ketika mengetahui penurunan indeks
pencapaian kinerja sekolah.) ü Kewalahan oleh situasi yang menantang, mengungkapkan keraguan tentang
kesuksesan untuk diri sendiri dan orang lain. (Pelatih ahli menyerah dalam
menghadapi pimpinan sekolah dan pemangku kepentingan lain yang sulit
diberikan pemahaman.) ü ü 3.Berfokus pada risiko, sehingga mengabaikan peluang untuk mencoba
pendekatan baru dan mengeksplorasi solusi alternatif. (Pelatih ahli merasa
bahwa perubahan metode pendampingan pimpinan sekolah justru bisa menjatuhkan
prestasi sekolahnya.) ü ü 4.Terlambat mengambil tindakan karena takut akan hasil negatif.
(Pelatih ahli tidak menerapkan cara pendampingan yang baru karena khawatir
pimpinan sekolah akan kesulitan mengikutinya.) ü ü 5.Kehilangan kepercayaan diri dan dorongan saat menghadapi kesulitan.
(Pelatih ahli mempertanyakan kemampuannya ketika mendapatkan kritik dari
pengelola program.) ü ü 6.Berfokus pada konsekuensi negatif dan menyalahkan orang lain ketika
dihadapkan dengan kesalahan atau kegagalan. (Pleatih ahli menyalahkan
pimpinan sekolah dan kebijakan dinas pendidikan atas perilaku indisipliner
pihak-pihak yang didampinginya.) |
|
ü 1.Mempertahankan pendekatan positif saat menghadapi situasi sulit
dalam menjalankan tugas sebagai pelatih ahli. (Pelatih ahli mencoba cara
pendampingan sekolah yang sama terus-menerus walaupun tingkat keberhasilan
masih belum terlihat signifikan.) ü ü 2.Melakukan pendekatan terhadap situasi yang menantang dengan sikap
positif, mengharapkan kesuksesan. (Pelatih ahli berusaha untuk memberikan
pengertian kepada pimpinan sekolah yang sulit diberikan pemahaman.) ü ü 3.Terus mempertahankan pendekatan dan usaha yang sama dalam mengatasi
tantangan. (Pelatih ahli tetap konsisten menerapkan tindakan aksi yang sama
untuk mencapai sasaran pendampingan sekolah.) ü ü 4.Berupaya mengambil tindakan pada situasi yang menantang sebagai peluang
untuk melakukan sesuatu secara berbeda. (Pelatih ahli memperkuat rencana
tindakan saat ini dengan harapan meningkatkan capaian pendampingan sekolah.) ü ü 5.Membangun kepercayaan diri dan motivasi untuk memenuhi tujuan yang
menantang. (Pelatih ahli yakin bahwa dia dapat menjadi lebih baik dari saat
ini.) ü ü 6.Memandang kesulitan, kesalahan, atau kegagalan sebagai peluang
belajar diri sendiri. (Pelatih ahli memahami bahwa reaksi atau kritik kepala
sekola/ guru/murid/wali murid/pemangku kepentingan lain merupakan sesuatu
yang wajar dalam interaksi mendampingi sekolah.) |
|
1.Berenergi ketika dihadapkan pada situasi yang menantang dalam
menjalankan tugas sebagai pelatih ahli, melihatnya sebagai peluang untuk
mencoba ide-ide baru. (Pelatih ahli termotivasi dan memikirkan metode
pendampingan baru ketika ada permasalahan dalam menjalankan program
pendampingan sekolah.) 2.Mampu mengatasi tantangan dengan pendekatan baru. (Pelatih ahli
menggunakan pendekatan baru untuk mengedukasi kepala sekolah/guru/murid/wali
murid/pemangku kepentingan lain yang sulit diberikan pemahaman.) 3.Menunjukkan optimisme di tengah kesulitan yang signifikan sehingga
mengeksplorasi peluang baru. (Pelatih ahli berusaha lebih keras untuk
mengetahui penyebab dari permasalahan dalam pendampingan sekolah karena yakin
dapat menyelesaikannya.) 4.Memandang kesulitan, kesalahan, atau kegagalan sebagai peluang untuk
belajar dan memanfaatkan situasi. (Pelatih ahli menerapkan rencana tindakan
yang baru ketika merasa rencana saat ini sudah tidak efektif.) 5.Meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi pihak lain ketika mereka
menghadapi kesulitan. (Pelatih ahli yakin bahwa ia, pimpinan sekolah, dan
pihak-pihak lainnya bisa menjadi lebih baik dari saat ini.) 6.Menyikapi kegagalan dengan positif sehingga mendukung orang lain dan
melakukan peningkatan. (Pelatih ahli melakukan introspeksi diri dan evaluasi
terhadap faktor-faktor sekitar seperti kepala sekolah, guru, murid, wali
murid dan kebijakan pemangku kepentingan untuk memperbaiki permasalahan yang
terjadi di sekolah.) |
(Esai No. 2) Problem Solving
Definisi
Mengidentifikasi dan memahami isu, permasalahan serta peluang;
membandingkan data dari berbagai sumber untuk menarik kesimpulan; menggunakan
pendekatan yang efektif untuk memilih serangkaian solusi yang tepat
Kurang memenuhi Persyaratan |
|
Memenuhi persyaratan |
|
Melebihi persyaratan |
ü 1.Tidak menyadari akan adanya masalah atau potensi masalah dalam suatu
kondisi. (Pelatih ahli tidak tanggap dalam menyadari permasalahan yang
dialami oleh sekolah.) ü ü 2.Terpaku pada ide yang terbatas dalam mencari solusi permasalahan.
(Pelatih ahli hanya menggunakan ide seadanya dalam menentukan solusi yang
dapat dijalankan untuk ü ü 3.menghadapi permasalahan dalam pendampingan sekolah.) ü Kesulitan dalam menyusun alternatif solusi yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan. (Pelatih ahli tidak efektif dalam
menginterpretasi informasi sekolah sehingga kesulitan dalam menyusun
alternatif solusi.) ü ü 4.Menentukan solusi secara impulsif di mana hanya menyasar pada
menyelesaikan permasalahan saat itu dibandingkan menyelesaikan akar
permasalahannya. (Pelatih ahli gegabah dalam memilih solusi yang paling
sesuai untuk menyelesaikan masalah pendampingan sekolah.) ü Menunggu pihak terkait untuk menentukan solusi terlebih dahulu.
(Pelatih ahli pasif dalam penentuan solusi permasalahan yang dihadapi dalam
pendampingan sekolah.) ü ü 5.Tidak melibatkan pihak terkait dalam proses penemuan solusi.
(Pelatih ahli tidak saling konsultasi dengan sesama pelatih atau pihak lain
yang terkait sebelum menentukan solusi.) |
|
ü 1.Mengidentifikasi kondisi-kondisi yang dapat menimbulkan
permasalahan. (Pelatih ahli sadar akan adanya potensi masalah dari proses
pendampingan sekolah.) ü ü 2.Mengumpulkan dan menganalisis informasi yang tersedia dari berbagai
sumber untuk memahamipermasalahan. (Pelatih ahli menggunakan media untuk
mengumpulkan informasi tambahan terkait pendampingan sekolah.) ü ü 3.Mengidentifikasi informasi dan memahami tren. (Pelatih ahli mampu
identifikasi informasi dan memahami tren di dunia pendidikan atau sekolah.) ü ü 4.Melibatkan pihak terkait dalam menghasilkan solusi. (Pelatih ahli
saling konsultasi dengan pelatih lain atau pemangku kepentingan sebelum
memilih solusi.) ü ü 5.Menetapkan kriteria keputusan yang relevan dan menggunakannya untuk
memilih solusi yang efektif. (Pelatih ahli memiliki dasar pertimbangan
sebelum memilih solusi yang akan berdampak pada keberlangsungan program
pendampingan sekolah.) |
|
·
1.Secara proaktif
mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan hasil dan menghilangkan
kondisi-kondisi yang dapat menimbulkan permasalahan. (Pelatih ahli
mengidentifikasi masalah dan melihat itu menjadi peluang peningkatan.) ·
·
2.Mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber, termasuk membandingkan aplikasi praktis yang terbaik
dalam mengajar, untuk memahami secara mendalam permasalahan dan
mengidentifikasi peluang baru. (Pelatih ahli mengumpulkan, menganalisis, dan
membandingkan informasi tambahan untuk menentukan program pendampingan yang
lebih efektif.) ·
·
3.Mengidentifikasi dan
menginterpretasi informasi, memahami tren dan menganalisis hubungan
sebab-akibat. (Pelatih ahli melihat dan menganalisis hubungan informasi atau
tren dunia pendidikan dengan suatu kondisi di sekolah.) ·
·
4.Memikirkan dan
menggunakan beberapa alternatif solusi serta menimbang risiko maupun manfaat
dari masing-masing pilihan yang diambil. (Pelatih ahli memikirkan alternatif
program pendampingan dan menimbang risiko yang dapat muncul bagi sekolah
sebelum menentukan solusi.) ·
·
5.Menentukan solusi
dengan tanggap sesuai urgensi. (Pelatih ahli memilih solusi yang tepat secara
waktu dan tepat secara dampaknya bagi sekolah.) ·
·
6.Melibatkan pihak
terkait dalam mengidentifikasi akar permasalahan dan memastikan adanya
dukungan atas solusi yang diambil. (Pelatih ahli saling konsultasi dengan
pelatih lain atau pihak-pihak terkait dan mendapatkan dukungan dari mereka
untuk menentukan solusi yang berdampak bagi pengembangan sekolah.) |
Definisi
Memfasilitasi terjadinya penerapan dan penerimaan terhadap perubahan di
lingkungan kerja; mendorong orang lain untuk mencari kesempatan melakukan
pendekatan yang lebih baik dan inovatif untuk menghadapi masalah dan peluang
Kurang memenuhi Persyaratan |
|
Memenuhi persyaratan |
|
Melebihi persyaratan |
ü 1.Mengalami kesulitan dalam mengkomunikasikan kebutuhan akan perubahan
dan manfaat bila perubahan dilakukan; termasuk bagaimana menekankan dampak
perubahan terhadap harapan individu, tim, organisasi sekolah. (Pelatih ahli
kurang menjelaskan kaitan antara kebutuhan akan perubahan dan manfaat yang
bisa dirasakan berbagai pemangku kepentingan di sekolah akan perubahan
tersebut.) ü ü 2.Melewatkan kesemptan untuk menunjukkan empati kepada mereka yang
terdampak atas perubahan. (Pelatih ahli kurang mampu menunjukkan kepekaan akan
perasaan yang dialami berbagai pemangku kepentingan terhadap terjadinya
perubahan.) ü ü 3.Kurang berupaya menggali ide orang lain saat mengimplementasikan
perubahan (Pelatih ahli hanya memberikan arahan untuk merespon perubahan
tanpa menunjukkan upaya untuk terlebih dahulu menggali ide dari para pemangku
kepentingan.) ü ü 4.Kurang memberikan arahan yang jelas, langkah-langkah detil dan
menawarkan dukungan; Mengabaikan bagaimana mengukur dan memantau kemajuan
dampak dari perubahan. (Pelatih ahli hanya memberikan arahan yang bersifat
umum kepada pihak sekolah untuk merespon perubahan tanpa disertai detil
implementasi dan evaluasi.) ü ü 5.Melewatkan kesempatan untuk memberikan penghargaan terhadap
pihak-pihak yang berkontribusi dalam mendukung perubahan. (Tidak menyampaikan
penghargaan secara lisan/tulisan kepada guru, staf, siswa, wali murid yang
sudah mensukseskan program baru di sekolah.) |
|
ü 1.Mengkomunikasikan kebutuhan akan perubahan dan manfaat yang
diperoleh bila perubahan dilakukan; termasuk bagaimana menekankan dampak
perubahan terhadap harapan individu, tim, organisasi sekolah. (Pelatih ahli
mengkomunikasikan kaitan antara kebutuhan akan perubahan dan manfaat yang
bisa dirasakan berbagai pemangku kepentingan di sekolah akan perubahan
tersebut.) ü ü 2.Menunjukkan empati kepada mereka yang terdampak atas perubahan.
(Pelatih ahli menunjukkan empati akan perasaan yang dialami oleh pimpinan
sekolah dalam menghadapi perubahan.) ü ü 3.Berupaya menggali ide orang lain saat mengimplementasikan perubahan
(Pelatih ahli mengeksplorasi ide-ide yang dimilki oleh pimpinan sekolah dan
pemangku kepentingan lain untuk mendapat gambaran mengenai langkah-langkah
yang dapat dilakukan untuk merespon perubahan.) ü ü 4.Menyampaikan arahan yang jelas, langkah-langkah detil dan menawarkan
dukungan; Mberi saran bagaimana mengukur dan memantau kemajuan dampak dari
perubahan. (Pelatih ahli memberikan arahan yang berisi langkah detil dan
dukungan sumber saya yang dapat diperoleh pihak sekolah untuk merespon
perubahan dilengkapi dengan rekomendasi cara evaluasi.) ü ü 5.Menyampaikan penghargaan terhadap berkontribusi para pemangku
kepentingan dalam mendukung perubahan. (Menyampaikan penghargaan secara lisan/tulisan
kepada guru, staf, siswa, wali murid yang sudah mensukseskan program baru di
sekolah.) |
|
ü 1.Mencari cara komunikasi yang paling efektif untuk mensosialisasikan
perubahan dan manfaatnya untuk mendapatkan dukungan dari berbagai pihak
terkait (Pelatih ahli menyusun strategi komunikasi yang bertujuan untuk
mensosialisaikan perubahan dan mendapatkan ""buy in""
dari para pemangku kepentingan.) ü ü 2.Secara aktif memberikan wadah bagi berbagai pihak untuk menyampaikan
pikiran dan perasaan terkait perubahan yang terjadi. (Pelatih ahli
menyediakan waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendengarkan aspirasi
dan berempati kepada pimpinan sekolah dalam menghadapi perubahan.) ü ü 3.Memfasilitasi diskusi agar setiap pihak dapat saling berbagi ide
untuk mengimplementasikan perubahan (Pelatih ahli memberikan kesempatan pada
pimpinan sekolah dan pemangku kepentingan lain untuk berdiskusi dan saling
bertukar ide untuk mendapat gambaran mengenai langkah-langkah yang dapat
dilakukan untuk merespon perubahan.) ü 4.Bersama pimpinan sekolah menyusun panduan yang jelas agar semua
pihak dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya dalam implementasi perubahan
dan bersama-sama menjalankan monitoring dan evaluasi terhadap rencana
perubahan tersebut. (Pelatih ahli memfasilitasi pimpinan sekolah untuk
menjalankan dan mengevaluasi rencana perubahan dengan panduan yang disusun
dan disepakati bersama.) ü Secara konsisten memberikan penghargaan terhadap berkontribusi
spesifik para pemangku kepentingan dalam mendukung perubahan. (Menyampaikan
penghargaan secara lisan/tulisan kepada guru, staf, siswa, wali murid atas
kontribusi spesifik masing-masing dalam mensukseskan program baru di
sekolah.) |
(Esai No. 4) Coaching and Mentoring
Definisi
Melibatkan diri dan berkomitmen dalam proses mengembangkan perilaku,
keterampilan, atau pengetahuan spesifik yang dibutuhkan coachee (Kepala
Sekolah, Pengawas), serta memastikan munculnya sikap positif dari coachee
(Kepala Sekolah, Pengawas) yang kelak membantu dan menunjangnya untuk sukses di
saat ini dan di masa depan
Kurang memenuhi Persyaratan |
|
Memenuhi persyaratan |
|
Melebihi persyaratan |
ü 1.Menetapkan ekspektasi kinerja yang terlalu umum atau tidak jelas
tanpa menjelaskan pentingnya meningkatkan kinerja atau mempersiapkan tanggung
jawab baru, serta tidak memastikan pemahaman coachee. (Pelatih ahli terlalu
umum atau tidak menjelaskan ketika menetapkan ekspektasi pengembangan pihak
terkait.) ü ü 2. Melewatkan peluang untuk ü memotivasi coachee dengan mengakui usaha dan kontribusi mereka.
(Pelatuh ahli tidak memotivasi atau mengakui usaha pihak terkait yang
dikembangkan.) ü ü 3.Berfokus pada memperbaiki perilaku negatif daripada memuji kinerja
atau pencapaian yang efektif. (Pelatih ahli berfokus pada
kekurangan/perbaikan dibandingkan dengan pencapainnya.) ü ü 4.Memberikan umpan balik dengan sikap merendahkan atau tidak
mendukung. (Pelatih ahli memberikan umpan balik negatif seperti merendahkan
dan menjatuhkan kepercayaan diri pihak lain.) ü ü 5.Tidak melibatkan ide atau saran coachee ketika membuat saran
pengembangan. (Pelatih ahli tidak mempertimbangkan pendapat atau sudut
pandang pihak lain ketika membuat tahapan pengembangan.) ü ü 6.Memberikan instruksi, saran, atau peluang yang sangat minim atau
menawarkan saran yang tidak sesuai bagi pengembangan. (Pelatih ahli hanya
memberikan instruksi/saran pengembangan seadanya; saran pengembangan yang
diberikan tidak sesuai dengan apa yang akan dikembangkan) ü ü 7.Melewatkan kesempatan untuk menindaklanjuti perkembangan coachee,
yang berdampak pada minimnya kontrol dalam mengatur kegiatan pengembangan
(Pelatih ahli tidak memiliki sistem monitorin berkala untuk memantau kemajuan
dan pencapaian hasil program pendampingan) |
|
ü 1.Mengkomunikasikan dengan jelas ekspektasi kinerja dan menjelaskan
pentingnya meningkatkan kinerja atau mempersiapkan tanggung jawab baru.
(Pelatih ahli menetapkan dan menjelaskan ekspektasi pengembangan yang akan
dilakukan kepada pihak terkait.) ü ü 2.Mempertahankan motivasi dengan mengakui kemajuan dan kontribusi
coachee. (Pelatih ahli mengapresiasi usaha yang telah dilakukan oleh individu
tersebut agar pihak lain tetap termotivasi untuk melakukan pengembangan.) ü ü 3.Berfokus pada perilaku atau kinerja saat ini dibandingkan dengan
ekspektasinya sambil memperkuat upaya dan perbaikan. (Pelatih ahli berfokus
pada perkembangan yang dapat dan telah dicapai individu tersebut; tidak
terpaku pada ekspektasi atau pengembangan ideal yang ingin dicapai.) ü ü 4.Memberikan umpan balik dengan tetap menjaga kepercayaan diri
coachee. (Pelatih ahli memberikan umpan balik dengan tetap mempertimbangkan
kepercayaan diri pihak lain tersebut; tidak menggunakan kata-kata yang
menjatuhkan.) ü 5.Melibatkan dengan mendorong pertanyaan coachee selama proses
pengembangan. (Pelatih ahli mendorong pihak lain untuk bertanya/kritis ketika
membuat tahapan pengembangan.) ü ü 6.Menawarkan bantuan, saran, praktik terbaik, dan peluang untuk
pengembangan. (Pelatih ahli memberikan instruksi/saran pengembangan sesuai
dengan permasalahan/pengembangan yang dirasakan pihak lain tersebut.) ü ü 7.Memantau kemajuan dan hasil yang diperoleh coachee selama program
pengembangan; mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperkuat dan
mengatur kembali kegiatan pengembangan. (Pelatih ahli melakukan pemantauan
secara berkala akan kemajuan coachee; Pelatih ahli menjalankan beberapa
alternatif tindakan untuk membantu coachee mengatasi permasalahan yang
menghambat kemajuan program pendampingan.) |
|
ü 1.Mengkomunikasikan ekspektasi kinerja yang jelas dan menawarkan
alasan kuat mengapa perbaikan atau persiapan diperlukan serta selalu
memastikan pemahaman. (Pelatih ahli menetapkan dan menjelaskan ekspektasi
pengembangan; memastikan bahwa pihak terkait tersebut memahami apa akan
dikembangkan pada dirinya.) ü ü 2.Meningkatkan motivasi orang lain secara formal dan informal mengakui
kemajuan dan kontribusi coachee. (Pelatih ahli mengapresiasi usaha yang telah
dilakukan oleh individu tersebut dan juga memberikan motivasi langsung
seperti memberikan fasilitas atau menawarkan bantuan.) ü ü 3.Secara proaktif memanfaatkan peluang untuk memberikan umpan balik
yang spesifik, tepat sasaran dan waktu untuk memperkuat kinerja yang baik
atau mengarahkan kembali kinerja yang perlu dikembangkan. (Pelatih ahli
mencari peluang untuk dapat memberikan umpan balik yang konstruktif bagi
pengembangan individu.) ü ü 4.Menunjukkan empati ketika memberikan umpan balik. (Pelatih ahli
memberikan umpan balik yang membangun; menyesuaikan umpan balik dengan
keadaan hati atau perasaan pihak lain saat itu ketika penyampaiannya.) ü ü 5.Melibatkan sudut pandang dan saran coachee ketika memberikan
panduan. (Pelatih ahli melibatkan sudut pandang dan pendapat pihak lain
tersebut dalam membuat tahapan pengembangan; menyesuaikan pengembangannya.) ü ü 6.Mengantisipasi dan memberikan dukungan dengan berbagi saran, praktik
terbaik, model positif, dan peluang untuk belajar dan bereksperimen. (Pelatih
ahli mengantisipasi kemungkinan masalah yang akan dihadapi oleh individu
dengan menawarkan berbagai alternatif pengembangan untuk pihak lain tersebut.) ü ü 7.Menerapkan sistem untuk memantau kemajuan dan perkembangan coachee
sehingga dapat dengan efektif mengambil inisiatif dini untuk memperkuat dan
mengatur kegiatan pengembangan. (Pelatih ahli menggunakan media berbasis
teknologi untuk memantau perkembangan coachee secara real-time sehingga dapat
mengambil tindakan yang cepat ketika diperlukan.) |
(Esai No. 5) Continuous
Learning
Definisi
Sadar akan area kekuatan dan area yang perlu diperbaiki sebagai pelatih
ahli; aktif menemukan cara-cara efektif untuk terus mengembangkan dan
memperbaiki diri melalui proses pembelajaran yang dilakukan secara
terus-menerus
Kurang memenuhi Persyaratan |
|
Memenuhi persyaratan |
|
Melebihi persyaratan |
ü 1.Mengalami kesulitan dalam menerima dan bertindak berdasarkan umpan
balik kinerja. (Pelatih ahli tidak terbuka terhadap umpan balik dari caranya
mendampingi sekolah.) ü ü 2.Membutuhkan bantuan untuk mengidentifikasi area pengembangan
dirinya. (Pelatih ahli harus diberitahu bahwa ia kurang kreatif dalam
menjalankan program pendampingan sekolah.) ü ü 3.Melewatkan dan menghindari peluang pengembangan keterampilan
(Pelatih ahli tidak mengikuti pelatihan yang diperlukan sebelum menjalankan
program pendampingan sekolah.) ü ü 4.Mengalami kesulitan dalam menerapkan pembelajaran baru di sekolah.
(Pelaih ahli tidak menggunakan pengetahuan atau keterampilan baru dalam
proses pendampingan.) ü ü 5.Kesulitan untuk mengikuti kemajuan di dunia pendidikan. (Pelatih
ahli tidak dapat mengikuti perkembangan tren program pendampingan sekolah.) ü ü 6.Tidak menunjukkan antusiasme dalam kegiatan pembelajaran. (Pelatih
ahli tidak memperhatikan pengetahuan atau keterampilan yang disampaikan dalam
pelatihan.) |
|
ü 1.Menerima umpan balik kinerja dan menggunakan informasi itu untuk
mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran pribadi. (Pelatih ahli terbuka
terhadap umpan balik dan menggunakan informasi tersebut untuk menentukan
keterampilan atau pengetahuan yang ia perlu kembangkan.) ü ü 2.Mengidentifikasi dan berpartisipasi dalam peluang pembelajaran yang
tersedia untuk meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan.
(Pelatih ahli dapat dengan sendirinya mengidentifikasi area pengembangannya
dan bersedia mengikuti pembelajaran yang diadakan.) ü ü 3.Berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran dengan mengikuti
instruksi dan terlibat dalam latihan yang diperlukan. (Pelatih ahli mengikuti
pelatihan yang disediakan dalam rangka pendampingan sekolah.) ü ü 4.Menerapkan pembelajaran baru di sekolah dengan bantuan dari orang
lain. (Pelatih ahli menggunakan pengetahuan dan keterampilan baru dalam
proses pendampingan.) ü Mendapatkan informasi terkini tentang kemajuan di dunia pendidikan.
(Pelatih ahli dapat mengikuti tren terkini di dunia pendidikan.) ü ü 5.Menunjukkan antusiasme dan perhatian selama kegiatan pembelajaran.
(Pelatih ahli mendengarkan pengetahuan atau keterampilan yang disampaikan
selama seminar/pelatihan.) |
|
ü 1.Secara proaktif mengumpulkan umpan balik yang terperinci mengenai
kinerja untuk mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan pembelajaran sendiri.
(Pelatih ahli meminta umpan balik terkait caranya mengajar dari pihak lain
untuk menentukan kinerjanya yang sudah baik maupun yang memerlukan
pengembangan.) ü ü 2.Menentukan strategi pembelajaran yang optimal untuk meningkatkan
area pengembangan. (Pelatih ahli menentukan sendiri cara agar ia dapat
mengembangkan keterampilan atau pengetahuan yang ia perlukan dengan optimal.) ü ü 3.Secara aktif mencari, menciptakan, dan mengejar kegiatan
pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan
mempercepat pengembangan. (Pelatih ahli menunjukan inisiatif untuk mencari
kegiatan pembelajaran untuk pengembangan dirinya diluar pelatihan yang
disediakan.) ü ü 4.Menerapkan keterampilan ke pekerjaan untuk meningkatkan hasil serta
memonitor dampak atau kesesuaian dari penerapan hal tersebut. (Pelatih ahli
menggunakan pengetahuan dan keterampilan baru serta mengamati bagaimana
dampak dari penerapan tersebut.) ü ü 5.Secara aktif mencari informasi terkini tentang kemajuan di dunia
pendidikan. (Pelatih ahli terus membaca informasi kemajuan cara pendampingan
sekolah melalui internet dan forum-forum.) ü ü 6.Menunjukkan antusiasme sebelum dan selama kegiatan pembelajaran.
(Pelatih ahli mempersiapkan dirinya untuk mengikuti pelatihan serta
memperhatikan selama proses pembelajaran.) |
(Esai No. 6) Building Positive
Working Relationship
Definisi
Mengembangkan dan menggunakan hubungan kolaboratif untuk memfasilitasi
pencapaian tujuan kerja sebagai pelatih ahli
Kurang memenuhi Persyaratan |
|
Memenuhi persyaratan |
|
Melebihi persyaratan |
ü 1.Kesulitan membangun dan membina kolaborasi yang produktif dengan
pihak terkait. (Pelatih ahli tidak berupaya atau mengalami kesulitan untuk
membangun hubungan yang baik dengan pihak terkait.) ü ü 2.Mengejar tujuan pribadi dibandingkan dengan berupaya mewujudkan
kolaborasi dengan pihak yang terkait. (Pelatih ahli memilih cara mengajar
yang menguntungkan dirinya sendiri tanpa berkoordinasi dengan guru-guru
lain.) ü ü 3.Tidak memberikan informasi penting dan relevan sama sekali. (Pelatih
ahli tidak menyampaikan informasi terkait pengembangan pimpinan sekolah
kepada pemangku kepentingan.) ü ü 4.Tidak menunjukkan minat dalam ide, pengetahuan, dan kemampuan pihak
terkait. (Pelatih ahli tidak tertarik untuk menanyakan proses yang dilalui
sekolah dalam pelaksanaan program pendampingan.) ü ü 5.Tidak melibatkan pihak terkait dalam rapat atau pengambilan
keputusan yang berdampak bagi mereka. (Pelatih ahli menentukan sendiri
program pendampingan terbaik untuk sekolah.) ü ü 6.Mengambil tindakan yang bertentangan dengan keputusan, ekspektasi,
dan kesepakatan bersama. (Pelatih ahli tidak mengikuti kurikulum/kebijakan
yang sudah ditetapkan oleh pemangku kepentingan.) ü 7.Tidak mengakui kontribusi dan ide orang lain; tidak menghargai diri
pihak lain; tidak menunjukkan empati terhadap emosi orang lain. (Pelatih ahli
tidak menghargai saran bahkan menyalahkan pihak lain selama menjalanka
program pendampingan sekolah.) |
|
ü 1.Dapat membangun kolaborasi yang produktif dengan pihak terkait.
(Pelatih ahli menjalin relasi yang baik dengan pimpinan/pengawas sekolah.) ü ü 2.Berkolaborasi dengan pihak terkait yang meminta bantuan untuk
mencapai tujuan. (Pelatih ahli memberi saran kepada pimpinan sekolah/pengawas
yang meminta arah pengembangan.) ü ü 3.Memberikan informasi yang penting dan relevan dengan pihak terkait.
(Pelatih ahli memberikan informasi terkait pimpinan sekolah yang perlu
perhatian khusus kepada pemangku kepentingan.) ü ü 4.Mengakui ide, pengetahuan, dan kemampuan pihak terkait. (Pelatih
ahli mengakui pengetahuan para pemangku kepentingan terhadap perkembangan
pimpinan sekolah yang ia dampingi.) ü ü 5.Melibatkan pihak terkait ketika membuat keputusan dan membahas
masalah atau peluang untuk mendapatkan komitmen bersama. (Pelatih ahli
berdiskusi dengan pelatih lain terkait cara yang terbaik untuk menjalankan
program pendampingan sekolah.) ü ü 6.Bertindak sesuai dengan keputusan, ekspektasi, dan kesepakatan
bersama. (Pelatih ahli mengikuti kebijakan sekolah/program pendampingan yang
sudah ditetapkan bersama.) ü ü 7.Menjaga harga diri pihak lain dengan mengakui kontribusi serta ide
mereka. (Pelatih ahli menghargai pendapat para pemangku kepentingan terkait
caranya menjalankan program pendampingan untuk menjaga harga diri mereka.) |
|
ü 1.Mudah untuk membangun dan mempertahankan kolaborasi berdasarkan
hubungan interpersonal yang baik. (Pelatih ahli tidak hanya membangun relasi
dengan pimpinan sekolah/pengawas/pemangku kepentingan lain, namun juga
berupaya menjaga relasi tersebut.) ü ü 2.Secara proaktif berkolaborasi dengan pihak terkait untuk mencapai
tujuan. (Pelatih ahli menawarkan bantuan dalam membantu pemangku kepentingan
yang kesulitan mengelola program pengembangan sekolah.) ü ü 3.Memberikan sumber informasi yang relevan dan penting dengan pihak
terkait. (Pelatih ahli menunjukkan sumber informasi terkait kebijakan
pendidikan kepada pelatih ahli lain.) ü ü 4.Meminta opini pihak terkait dan menggali ide-ide mereka untuk
mendapatkan komitmen bersama. (Pelatih ahli meminta dan menggali pendapat
pihak-pihak terkait dalam perkembangan pelaksanaan program pengembangan
sekolah.) ü ü 5.Mengidentifikasi cara untuk melibatkan pihak terkait dan
memanfaatkan pengetahuan, ide, dan kemampuan untuk membuat keputusan yang
lebih baik dan mencapai tujuan tim secara lebih efektif. (Pelatih ahli
mengadakan pertemuan rutin dengan pelatih ahli lain untuk mendapatkan ide
dari masing-masing pelatih.) ü ü 6.Bertindak dan mendorong pihak lain untuk mendukung keputusan,
ekspektasi, dan kesepakatan bersama. (Pelatih ahli mendukung implementasi dan
mengajak pihak lain untuk mengikuti kebijakan pengelola program
pendampingan.) ü ü 7.Meningkatkan harga diri orang lain dengan tulus dan spesifik
mengapresiasi ide-ide, kontribusi, maupun pencapaian orang lain; berempati
terhadap emosi positif dan negatif seseorang dengan menghargai situasi dan
kondisi yang mereka alami serta rasakan. (Pelatih ahli menghargai dan
mengapresiasi pendapat pimpinan sekolah/pengawas selama program pendampingan
berlangsung.) |
(Esai No. 7) Ethical Maturity
Definisi
Pelatih ahli yang mampu membangun kepercayaan dengan menunjukkan
kematangan emosi dalam berkarya melalui keterbukaan dan kejujuran, berperilaku
dengan kebijaksanaan serta kasih sayang, selaras antara perkataan dengan
tindakan dan sesuai dengan petunjuk moral, spiritual, nilai, etika profesi, dan
kebijakan yang ada
Kurang memenuhi Persyaratan |
|
Memenuhi persyaratan |
|
Melebihi persyaratan |
ü 1.Menyangkal kesulitan yang dihadapi atau dirasakan. (Pelatih ahli
enggan menunjukkan kekurangannya di depan kepala sekolah dan pemangku
kepentingan lainnya.) ü ü 2.Menyalahkan pihak terkait atas suatu kesalahan. (Pelatih ahli
menyalahkan kepala sekolah atau pihak-pihak lain atas suatu kesalahan pada
program pendampingan sekolah.) ü ü 3.Menahan pikiran, perasaan, dan/atau memberikan informasi yang
menyesatkan. (Pelatih ahli menutup diri dan tidak menyampaikan aspirasi dalam
sekolah.) ü ü 4.Ketika berada di bawah tekanan, bertindak bertentangan dengan
kata-kata, standar, atau kepercayaan. (Pelatih ahli tidak menjadi jati
dirinya sendiri ketika dihadapkan dengan kesulitan baik ketika di depan
pihak-pihak dalam sekolah maupun pihak di luar sekolah.) ü ü 5.Menantang nilai dan etika serta keyakinan luhur saat berkarya.
(Pelatih ahli menyetujui penggunaan hukuman fisik pada murid; Pelatih ahli
menganggap wajar tindakan gratifikasi demi kelancaran program.) |
|
ü 1.Menyadari kekuatan dan kekurangan yang dimiliki. (Pelatih ahli sadar
dan memahami area kekuatan dan kekurangannya dalam mendampingi sekolah.) ü ü 2.Mengakui kesalahan yang diperbuat. (Pelatih ahli mengakui akan
kesalahan yang diperbuatnya ketika menjalankan program pendampingan sekolah.) ü ü 3.Berbagi pikiran dan perasaan sehingga pihak terkait memahami sudut
pandangnya. (Pelatih ahli membuka diri dengan pimpinan
sekolah/guru/murid/wali murid/pemangku kepentingan lain ketika menjalankan
suatu program bersama.) ü ü 4.Bertindak secara konsisten dengan perkataannya dan sesuai dengan
keyakinannya. (Pelatih ahli menjaga komitmen dan dapat dipercaya oleh
pimpinan sekolah dan pihak lain yang berkepentingan di sekolah dan luar
sekolah.) ü ü 5.Berpegang teguh pada nilai-nilai, etika bersama, keyakinan luhur
saat berkarya. (Pelatih ahli melakukan intervensi terhadap pimpinan
sekolah/murid/guru/wali murid yang melanggar aturan sesuai ketentuan yang
berlaku.) |
|
ü 1.Terbuka akan adanya kekurangan saat kesulitan dan memanfaatkan
kekuatan yang dimiliki. (Pelatih ahli sadar dan tidak menutupi kekurangan
yang dimiliki saat mendampingi sekolah serta menggunakan kelebihan yang
dimiliki untuk mengimbangi.) ü ü 2.Bertanggung jawab atas suatu kesalahan yang diperbuat. (Pelatih ahli
mengakui dan menindaklanjuti atas suatu kesalahan yang diperbuatnya ketika
menjalankan program pendampingan sekolah di depan para pemangku kepentingan
di dalam maupun di luar sekolah.) ü ü 3.Berbagi pikiran dan perasaan sehingga orang lain memahami sudut
pandang, nilai, prinsip, dan niatnya. (Pelatih ahli bertindak sesuai nilai
dan menyampaikan prinsipnya ketika menjalankan program pendampingan sekolah.) ü ü 4.Menjadi teladan, memiliki standar etika, dan profesional serta nilai
dan kebijakan. (Pelatih ahli menjadi sosok teladan bagi pimpinan sekolah yang
didampingi maupun di antara pelatih ahli lainnya.) ü ü 5.Berpegang teguh pada prinsip dan keyakinan luhur saat berkarya,
bahkan ketika berada di bawah tekanan. (Pleatih ahli lebih menghargai proses
pelaksanaan program ketimbang hanya mengedepankan pemeringkatan/prestasi
sekolah yang diampingi.) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar